Kesan Setelah Mengikuti Kuliah Umum

Tugas              : Fitogeografi

Dosen              : Atus Syahbudin

Dosen Tamu : Dr. Thomas (Filipina) dan Mr. James (Amerika)

Waktu             : 28 Oktober 2016

NIM                 : 16/398362/KT/08357

Kesan setelah mengikuti kuliah umum ini adalah kita mendapatkan pengalaman baru serta banyak sekali informasi penting yang kita peroleh dan belum kita ketahui yaitu tentang keadaan hutan beserta macam-macam vegetasi yang terdapat di Filipina.

Secara umum sebagian besar vegetasi disana hampir mirip dengan di Indonesia namun hanya saja terdapat perbedaan istilah, misalnya padang rumput dalam bahasa Indonesia, grass land dalam bahasa Inggris, dan dalam bahasa Filipina disebut sebagai kogong. Dengan menghadirkan dosen asing, maka kita juga melibatkan kemampuan bahasa asing kita yang telah dipelajari sejak duduk di bangku SD.

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang digunakan oleh para pelajar di Filipina untuk menghafal nama – nama spesies pohon endemik di negaranya, antara lain :

  1. expert determination
  2. use book flora
  3. use of dichotomous and card sorting
  4. use of botanic garden and herbarium centers
  5. use of digital types images( there are 140.000 images)
  6. use of web databases

The Common of Ecosystem Types:

  1. Grass land
  2. Swamp
  3. Riparin
  4. Mangrove
  5. Timber Plantation
  6. Rainforest

Cara Memahami dan Mengingat Spesies Pohon

Mata Kuliah : Fitogeografi

Dosen : Bapak Atus Syahbudin

 

Berikut ini merupakan cara yang digunakan agar memudahkan dalam memahami dan mengingat spesies pohon, antara lain yaitu :

  1. Mengamati pohon-pohon —> Disekitaran UGM dapat menjumpai banyak spesies pohon yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kita dapat membaca nama lokal, nama ilmiah, dan nama famili pada tulisan yang tertera di papan. Dengan mudah memperhatikan bagian-bagian dari tiap pohon tersebut seperti daun, bunga, batang, buah, bentuk tajuk, dll. Kita dapat menghafal pohon tersebut dengan tahu letak pohon yang sebagai acuan.
  2. Catat, Foto dan Gambar Hasil Pengamatan—> Setelah mengamati pohon tersebut, catat pada tally sheet yang telah disediakan berisi arah percabangan, tipe daun, tepi daun, permukaan kulit batang, bentuk tajuk, buah, bunga dll juga gambarkan tajuk dan daun.
  3. Aplikasi Biodiversitas—> Merupakan aplikasi yang sangat ampuh dan terpercaya untuk memahami bagian-bagian pohon dibandingkan dengan  mencari gambar yang ada di internet yang sumbernya belum tentu jelas.
  4. Membuat Catatan Kecil—> Catatan khusus yang efektif untuk menghafal nama lokal, nama ilmiah, serta mengelompokan sesuai nama famili.

Asiknya Menjalani Awal Perkuliahan di UGM

Hari-hari kujalani dengan senang hati, menjalani kegiatan awal perkuliahan dengan semangat. Suatu kebanggaan menjadi bagian dari Gadjah Mada Muda 2016, yang merupakan cita-cita saya sejak SD. Saya tertarik untuk melanjutkan kuliah di kampus terbaik ini. Dan kampus ini hanya berjarak sekitar 500m dari rumah Kakek saya.

Saya akan menjelaskan pengalaman saya menjadi mahasiswa baru UGM. Awalnya saya merasa belum siap mengikuti kegiatan awal perkuliahan, saya merasa kaget karena di UGM lebih awal memulai kegiatan perkuliahan. Padahal universitas lain bahkan belum mengadakan OSPEK. Jadi banyak teman-teman SMA yang masih liburan :(( Tapi saya tetap antusias menjalani minggu pertama perkuliahan, mencari kenalan teman baru. Saya merasa senang karena kegiatan perkuliahan hanya teori dan praktikum di minggu pertama belum dimulai. Jadi masih bisa main-main ke kos teman baru dan bercerita tentang pengalaman masing-masing.

Selanjutnya saya akan membahas hal yang paling menyenangkan saat awal masuk UGM.

Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti kegiatan OSPEK, selama 1 minggu sebelum kegiatan perkuliahan dimulai.

Kegiatan ospek (PPSMB PALAPA) di UGM sangat bermutu dan membuat saya ketagihan (kecuali kalau suruh buat tugas seperti ini yaa) :(( wkwk maka dari itu kalian harus merasakan sensasi yang luar biasa dan kemeriahan kegiatan ospek tersebut.

dd

Pesan saya untuk calon Gadjah Mada Muda selanjutnya, kejarlah cita-citamu setinggi mungkin. Jangan pernah ragu dengan pilihanmu, yakinlah bahwa kamu pasti bisa. Ingatlah Allah, selalu berdoa kepada-Nya. Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita. Sekali lagi mantapkan hatimu karena doa orang tua selalu menyertai kita.

Coba terus jika masih ada kesempatan. SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Tulis. Alhamdulillah saya diterima dijalur Ujian Tulis.

“Jangan pernah menyerah, karena kata menyerah hanya ada didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Rendy, 2016)

HUTAN MANGROVE

Dosen Pembimbing : Bpk Atus Syahbuddin

Mata Kuliah : Fitogeografi

Tanggal : Jumat, 28 Oktober 2016

Hutan Mangrove merupakan formasi-formasi tumbuhan pantai yang khas di sepanjang pantai tropis dan sub tropis yang terlindung.  Formasi mangrove merupakan perpaduan antara daratan dan lautan.  Mangrove tergantung pada air laut (pasang) dan air tawar sebagai sumber  makanannya serta endapan debu (silt) dari erosi daerah hulu sebagai bahan pendukung substratnya.  Air pasang memberi makanan bagi hutan dan air sungai yang kaya mineral memperkaya sedimen dan rawa tempat mangrove tumbuh.  Dengan demikian bentuk hutan mangrove dan keberadaannya dirawat oleh pengaruh darat dan laut (FAO, 1994).

Hutan mangrove merupakan sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Menurut Bengen (2000), Hutan mangrove meliputi pohon dan semak yang tergolong ke dalam 8 famili yang terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga yaitu: Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lummitzera, Laguncularia, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda dan Conocarpus .

 

Manfaat atau Fungsi Mangrove

Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat baik secara tidak langsung ( non economic value ) maupun secara langsung kepada kehidupan manusia ( economic vallues ). Beberapa manfaat tidak langsung sebagai konsumsi manusia antara lain yaitu:
1. Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai
2. Menjernihkan air, penahan lumpur dan perangkap sedimen
3. Peredam gelombang dan angin badai
4. Mengawali rantai makanan
5. Melindungi dan memberi nutrisi (nursery dan spawning)
6. Pemasok larva ikan, udang, dan biota laut lainnya.
7. Sebagai tempat pariwisata
8. Manfaat bagi manusia

Daftar Pustaka:

Bengen, D.G.  2000.  Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.                        PKSPL-IPB.  Bogor.

FAO.  1994.  Mangrove Forest Management Guidelines.  FAO Forestry Paper                  117, Rome.